9 Cara Membedakan Kulit Asli dan Palsu
Barang berbahan kulit sering kita jumpai seperti tas, dompet, sepatu, dan lainnya. Barang ini ada keunikan tersendiri bahkan menjadi kebanggaan untuk pemilik barangnya. Karena ada kesan kemewahan pada bahan kulit. Seiring berjalannya waktu, barang ini hadir dalam bentuk kulit palsu atau sintetis. Terlihat tidak ada beda kulit asli dan palsu jika hanya dilihat dengan kasat mata. Kulit palsu atau sintetis adalah kulit yang diproduksi menggunakan bahan kimia lalu dibuat agar seperti kulit asli.
Berikut 9 cara untuk membedakan kulit asli dan palsu.
Baca juga : Bahan Kulit Sintetis : Kenali Dulu Sebelum Membeli
1. Lihat Label Produk
Jika terdapat tulisan “Handmade Material” maka produk tersebut adalah sintetis. Atau bahan jika tidak ada label sama sekali, maka produsen tersebut ingin mengatakan secara terus terang bahwa produknya bersifat sintetis. Jika produk kulit asli maka pada labelnya aka nada tulisan “Real leather”, “Genuine Leather”, “Top/Full grain leather”, “Terbuat dari Produk Hewani”, ‘Bonded leather”, “dan lainnya.
2. Beda Kulit Asli dan Palsu pada Tekstur Serta Bentuk Goresan pada Kulit
Kulit Asli memiliki permukaan yang halus dan lembut. Hal ini bertentangan dengan kulit palsu di mana bersifat kaku.
Selain itu, kulit asli memiliki guratan dan bentuk pori-pori yang tidak beraturan. Kulit yang asli terbuat dari kulit hewan sehingga setiap potongnya seacak dan seunik hewan pemilik kulit tersebut. Tepian kulit asli kasar karena mengandung banyak serat sehingga berumbai-umbai pada ujungnya.
Sementara itu pada kulit palsu memiliki guratan dan tepian kulit yang teratur. Hal ini karena proses pembuatan dilakukan dengan mesin. Selain itu teksturnya bersifat sangat halus.
Namun, ada produsen produk sintetis yang membuat kuli dengan tekstur yang sangat mirip dengan kulit asli. Maka, melihat produk dari gambar saja tidak cukup. Perlu melihat perbedaan dari sisi lain.
3. Tekan Kulitnya
Kulit hewan asli memiliki sifat yang sama seperti kulit manusia. Kulit manusia jika ditekan maka akan mengerut. Sama seperti kulit asli akan jika ditekan. Namun tidak pada kulit sintetis karena akan kembali ke bentuk semula.
4. Daya Tahan
Kulit asli lebih awet daripada kulit palsu. Kulit asli dapat bertahan hingga empat tahun tanpa kerusakan. Maka dari itu kulit asli lebih mahal daripada kulit palsu.
5. Penampilan
Kulit asli terlihat tidak menarik karena pola goresan yang tidak beraturan. Sementara pada kulit sintesis bisa dimodifikasi semenarik mungkin karena bisa dibuat sendiri dengan pilihan banyak warna dan tekstur.
6. Harga pun Berbeda Jauh
Kualitas berbanding lurus dengan harga. Kulit asli memiliki harga yang lebih mahan dikarenakan adanya proses manufaktur yang tidak boleh sembarangan sebelum produk ini dapat digunakan konsumen.
7. Jika Terbakar
Kulit sintetis jika dibakar selama lima hingga sepuluh detik maka akan rusak serta tercium aroma plastik. Namun pada kulit asli, jika jika terbakar maka sedikit hangus dan tidak tercium aroma plastik.
8. Jika Terkena Air
Kulit sintetis memiliki pori-pori kecil sehingga air yang berada di atasnya tidak masuk ke lapisan dalam. Berbeda dengan kulit asli, akan menyerap air dalam hitungan detik.
9. Aroma Ternyata Juga Terdapat Beda Antara Kulit Asli dan Palsu
Kulit palsu memiliki aroma plastik sementara kulit asli memiliki aroma yang natural atau bau kulit.
Meskipun kulit asli lebih mewah dan sisi kualitas lebih baik, kini sudah banyak produk kulit palsu yang dapat menandingi kulit asli baik dari kualitas dan penampilannya. Terlebih lagi kulit palsu memiliki harga yang terjangkau. Maka dari itu, tidak perlu takut membeli produk kulit sintetis.
Sumber : Yarwood Leather, Leatherious
